Sejak usia 6 bulan Bunga Citra Lestari memang tinggal bersama kedua orangtuanya di kota Palembang. Menginjak Sekolah Dasar pelantun ‘Sunny’ itu pindah ke Semarang dan tak lama kemudian kembali ke kota kelahirannya, Jakarta sampai kelas 6 SD. Memasuki Sekolah Menengah Pertama, ia kembali berpindah, kali ini ke Lhokseumawe, Aceh.
“Yang berat sebenarnya adalah waktu pindah ke Aceh, karena sudah memasuki masa remaja, itu SD kelas 6. Kelas 6 SD sempat di Jakarta dulu baru pindah ke Aceh. Baik dari pelajarannya pun kan sulit ya karena kan kurikulum di Jakarta dan di Lhokseumawe itu kan kota kecil ibu kotanya Aceh Utara, ibu kota kabupaten gitu jadai beda,” kenangnya.
Perbedaan juga dirasakan BCL dalam hal fasilitas dan fisik bangunan sekolah. Bahkan ketika pemeran Diana dalam film garapan sutradara Upi, ‘My Stupid Boss’ yang kini tengah tayang di bioskop itu menginjak lantai sekolahnya, ia kaget karena masih tanah merah.
“Semuanya (berbeda), gurunya, apanya segala macem fasilitas sekolahnya, apalagi sekolah negeri yang emang lantainya pun belum ada keramiknya….makanya aku bilang kalau ada orang ngeliat hidup aku enak aja, aku bilang hidup aku nggak enak. Ya, hidup aku enak sih, cuman I know how it feels gitu,” sambungnya.
BCL juga mengenang keragaman teman-teman sekelasnya kala itu. “Temen-temen aku berbagai macam kalangan mulai dari anak yang tukang jualan di sekolah, yang buat bayar uang sekolah aja susah, sampai anaknya bos bank mana, di sana juga kita sekolahnya, di sekolah yang sama dan nggak terlalu banyak sekolah juga di sana. Sekolah negeri ya, kalau swasta ada tapi jauh, itu buat sekolah anak-anak ekspatriatlah,” tuturnya.
Pemeran Ainun dalam film mega-bestseller ‘Habibie & Ainun’ itu tinggal di Lhokseumawe hingga kelas 3 SMP. Ia pun turut mengalami dampak konflik GAM (Gerakan Aceh Merdeka) yang pada saat itu tengah mencekam. Pindah ke Jakarta, meletuslah kerusuhan Mei 98.
“Jadi aku pindah ke Jakarta itu di saat aku udah kelas 3 SMP, itu emang di Aceh udah mulai GAM, jadi udah mulai ada tembak- tembakan di sana, Alhamdulillah pada momen itu aku, papa aku dipindahin ke Jakarta sampai Jakarta kerusuhan 1998,” jelasnya dengan raut wajah yang mendadak berubah sedih.
Akses untuk meninggalkan kota Lhokseumawe pun sangat sulit kala itu. Semua pilihan sama-sama sulit. “Panik sih, mamiku juga takut dan kita nggak punya akses, jadi dari kota aku itu kalau kita mau naik pesawat itu harus pergi kalau nggak ke Banda Aceh 9 jam naik mobil, atau medan 6 jam naik mobil. Jadi yang terdekat kalau kita mau ke mana-mana ya kita harus melewati kota-kota kecil menuju ke Medan, ngelewatin Langsa, ngelewati berbagai macam kota yang emang sebenarnya itu tempatnya (basis) GAM,” rincinya.
Setibanya di Jakarta, Bunga Citra Lestari harus menerima pengalaman yang tidak begitu mengenakan bagi dirinya dan keluarga. Kerusuhan Mei 98 menambah cerita Bunga saat berada di Aceh. Pindah ke Jakarta pada tahun terakhir di kelas 3 SMP, membuat Bunga mengalami nilai jelek pada saat Ebtanas. Ia begitu heran kenapa pada saat itu semua nilai anjlok drastis.
“Wah itu serem banget sih, udah remaja SMP kelas 3. Jadi kelas 3 itu sebagian di Aceh sebagian di Jakarta. Ebtanas habis semua nilainya, nggak ada yang bener, semua jelek dan di tahun itu semuanya jelek nggak tahu kenapa, apa perhitungannya salah atau apanya nggak ngerti,” ujarnya dengan ekspresi bingung.
Sama horornya dengan nilai yang jeblok, kerusuhan Mei 98 pun meninggalkan jejak kenangan buruk pad BCL sampai sekarang. “Aku pulang sekolah tiba-tiba denger rusuh-rusuh udah mulai, yang mulai Jakarta Utara, Jakarta Barat tiba-tiba dari rumah kita bisa ngeliat Hero Gatot Subroto dibakar, tiba-tiba papiku pulang. Papa kan orang BI, pulang ke rumah jalan kaki dari kantor di Thamrin dan Ilook like chinese dan mamiku terlihat sepertichinese sekali, jadi takut sekali. Takut sekali, dan nggak bisa beli apa apa,” kenangnya.
“Jadi di rumah kita cuma makan indomie doang, pakai kompor listrik yang ada di rumah gitu, emang bener-bener ngerasain periode-periode yang menakutkan sekali itu sih 98 nggak ada yang ngalahin,” tambahnya.